FTS UIKA Bogor
FTS UIKA Bogor
FTS UIKA Bogor
FTS UIKA Bogor
FTS UIKA Bogor
Planting Seeds in the Hearts of Preschooler
  • Administrator
  • 24 Jul, 2025

Rapat Koordinasi Program Kerja antara Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) Fakultas Teknik dan Sains Universitas Ibn Khaldun (UIKA) Bogor.

Meneguhkan Sinergi dan Budaya Islami: Rapat Koordinasi Program Kerja BEM dan DPM FTS UIKA Bogor

Bogor — Bertempat di Gedung Fakultas Teknik dan Sains (FTS) UIKA Bogor, Lantai 2, Ruang 206, pada Kamis, 24 Juli 2025, telah terselenggara Rapat Koordinasi Program Kerja antara Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) FTS UIKA Bogor. Kegiatan ini merupakan langkah strategis dalam menyelaraskan arah gerak kelembagaan mahasiswa dengan kebijakan fakultas, serta memperkuat peran organisasi mahasiswa dalam mendukung terwujudnya visi besar FTS UIKA:
"Menjadi Fakultas yang Berdaya Saing Global di Bidang Teknik dan Sains pada Tahun 2040 dalam Suasana Akademik yang Islami."

Dalam arahannya, Dr. Rimun Wibowo, S.P., M.Si., selaku Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan, Kerja Sama, dan Dakwah, menegaskan bahwa kepengurusan pertengahan tahun 2025 ini merupakan masa transisi penting dalam penataan organisasi mahasiswa. Penyesuaian ini diperlukan agar siklus kepengurusan organisasi mahasiswa (Ormawa) dapat diselaraskan dengan siklus tahun anggaran fakultas dan pelaporan penggunaan dana.

Kepengurusan tahun ini adalah momentum penyesuaian. Mulai tahun 2026, semua Ormawa harus sudah berganti pengurus. Dana UPM tahun 2025 harus selesai dipertanggungjawabkan pada Desember 2025, dan dana tahun 2026 harus digunakan oleh kepengurusan baru, jelasnya.

Dalam penyusunan program kerja, Dr. Rimun menekankan perlunya menggabungkan dua pendekatan utama: pertama, menjadikan visi fakultas sebagai kompas; dan kedua, pendekatan berbasis kebutuhan nyata mahasiswa secara bottom-up. Tujuannya adalah agar program-program yang disusun tidak hanya strategis, tetapi juga relevan dan memberikan dampak langsung bagi mahasiswa.

Mahasiswa kita butuh program yang membumikan nilai-nilai Islami dalam kehidupan kampus. Ini bagian dari menciptakan Suasana Akademik yang Islami’ sebagaimana tercantum dalam visi FTS UIKA, ujarnya.

Selain itu, ia juga menyoroti pentingnya pembangunan karakter dan kedisiplinan di lingkungan kampus. Ia mencontohkan situasi sederhana yang kerap terjadi, namun mencerminkan pentingnya etika dan budaya malu.

BEM ke depan perlu mendorong tumbuhnya budaya kampus yang Islami dan tertib. Kita tidak ingin lagi melihat mahasiswa duduk mengobrol saat azan berkumandang, sementara dosennya justru berlari ke masjid. Ini bukan sekadar soal akhlak, tetapi soal karakter, tegasnya.

Lebih jauh, ia mendorong agar program kerja BEM dan DPM menciptakan ruang-ruang kolaborasi lintas program studi, baik dalam bidang akademik, nonakademik, maupun pembinaan suasana kampus yang kondusif dan religius.

Kita ingin kegiatan mahasiswa tidak berjalan sendiri-sendiri. Kolaborasi akan melahirkan inovasi, dan kebersamaan itulah yang memperkuat identitas kampus berdaya saing, tambahnya.

Mengingat masa kepengurusan tahun ini tidak berlangsung penuh selama 12 bulan, Dr. Rimun mengingatkan pentingnya menyusun program kerja yang tepat sasaran.

Rancanglah program yang urgent dan important, namun tetap realistis dari segi waktu dan sumber daya. Fokus pada hal yang doable, dan tinggalkan warisan positif di akhir tahun 2025, pungkasnya.

Rapat koordinasi ini menandai komitmen bersama antara BEM dan DPM FTS UIKA dalam membangun sinergi yang konstruktif dalam kerangka kepemimpinan mahasiswa yang unggul, berkarakter, dan islami — menuju FTS UIKA yang lebih kompetitif di tingkat global.